BAB 3 Ruang Lingkup IPA
undefined
undefined
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam materi ini kita diharapkan untuk memahami
penjelasan mengenai Alam Semesta, Sistem Tata Surya dan Teori tentang terbentuknya
Bumi.
Dengan
mempelajari lebih mendalam lagi mengenai alam semesta yang di mulai dari
mikrokosmos, makrokosmos, umur alam semesta, gaya newton, planet, matahari,
satelit, meteorid, komet dan asteroid. Mempelajari materi ini memang sangat
menarik karena mambahas tata surya.
B.
Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang Alam Semesta dan Isinya baik
Mikrokosmos maupun Makrokosmos ?
2. Menyebutkan dan menerangkan teori tentang
terjadinya Alam Semesta ?
3. Menyebutkan dan membedakan anggota Sistem Tata
Surya seperti Bintang / Matahari, Planet, Asteroid, Komet dan Meteor ?
4. Menjelaskan planet Bumi sebagai bagian dari
Sistem Tata Surya ?
5. Menyebutkan dan membedakan lapisan-lapisan pada
planet Bumi dan fungsinya bagi kehidupan Manusia ?
6. Menjelaskan teori tentang terjadinya planet Bumi
?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui
alam semesta.
2. Untuk lebih
mengenal alam semesta dan isi alam semesta.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A.
Alam Semesta
Pengertian alam semesta mencakup mikrokosmos dan
makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat
kecil. Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang
sangat besar.
B.
Mengenal Alam Semesta dan Isi Alam Semesta
a.
Mengenal Alam Semesta
Bagaimana alam semesta ini tercipta? Dan berapa
umurnya? Ilmu pengetahuan sangat luas, kadang-kadang berhadapan dengan masalah
yang sangat kecil umurnya seperti sel. Tetapi kadang-kadang dihadapankan pada
masalah yang sangat besar ukuranya seperti alam semesta. Mikrokosmos
mempelajari hal-hal kecil yang berukuran kecil. Sel, atom, proton, dan electron
merupakan beberapa contoh dari mikrokosmos. Sedangkan Makrokosmos yang mempelajari
hal-hal besar seperti alam semesta. Sedangkan mikrokosmos dan makrokosmos
termasuk kedalam alam semesta.
a)
Mikrokosmos
Pada tahun 1665 ilmuan bangsa inggris Robert Hooke
dengan menggunakan mikroskop yang masih sederhana, melihat bahwa gabus terdiri
dari struktur gelembung berdinding seperti sarang lebah. Rongga berdinding ini
disebut sel oleh para ilmuan dan sel ini sebagai kotak-kotak kecil yang berisi
kehidupan. Dengan mikroskop modern dapat dilihat bahwa sel bukan hanya sebagai
wadah kehidupan, tetapi lebih merupakan bahan kehidupan. Sampai saat ini belum
ada ahli kimia yang mampu meniru produksi antibody tertentu padahal merupakan
kegiatan rutin setiap hari bagai para ahli.
Mikroskop yang mempunyai perbesaran seribu kali
dapat dipergunakan untuk mengamati Euglena. Euglena ialah organisme bersel
tunggal dan dapat diambil sebagai contoh dari prilaku sel dan sebagai suatu
kesatuan. Dari organisme ini ternyata dapat diterapkan pada organisme tinggkat
tinggi seperti manusia, sehingga proses kehidupan dapat dipelajari. Mempelajari
mikrokosmos benar-benar menakjubkan karena dalam ukuran yang sangat
kecil. Kenyataan awal kehidupan yang di pelajari pada mikrokosmos sama
menariknya dalam dunia makrokosmos yang berukuran sangat besar sebagai
awal perkenalan untuk alam semesta.
b)
Makrokosmos
Setelah Galilie (1564-1642) menemukan teleskop,
makin banyak benda langit ditemukan. Teleskop refraktor yang di temukannya
mampu menjadikan mata manusia ”lebih tajam” dalam mengamati benda langit yang
tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi lima abad yang lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit
yang terbebas dari selubung mitologi.
Keindahan benda langit sangat menarik perhatian,
sehingga banyak teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan mengenai cara
terbentuknya tata surya. Pada awal abad 20 salah satu teori menyatakan bahwa
planet-planet terbentuk dari sebagian bahan matahari yang terlempar keluar yang
disebabkan oleh adanya bintang lain yang bergerak mendekati matahari. Akibatnya
terjadi gaya tarik antara matahari dengan bintang-bintang. Dari gaya
tarik-menarik inilah yang menyebabkan sebagian bahan matahari terlempar keluar,
dan membentuk planet.
Lain halnya dengan teori yang dikemukakan oleh
Immanuel kant dan laplace dan disempurnakan oleh Gerald P kuiper dan CF van
wiszacker yang disebut dengan teori kondensasi. Teori ini mengatakan “mula-mula
ada kabut gas dan debu atau nebula, karena mendingin lalu menyusut
semakin lama semakin cepat berputar dan akhirnya berbentuk bulat pipih dan
cakram”. Kebanyakkan bahan berada di tengah dan membentuk matahari sedangkan
bahan yang keluar membentuk planet-planet. Jika tata surya sesuai dengan teori
ini tentu di jagad raya ini banyak tata surya.
b.
Umur Alam Semesta
Ahli fisika menyakini bahwa jagad raya atau alam
semesta ini berawal dari unsure nitrogen, sedangkan unsure-unsur lainnya
merupakan sintesis yang terjadi di bagian dalam planet, awal sintesis bumi
diperkirakan 15 milyard tahun yang lalu. Dari sintesis ini maka munculah efek
doppler dan gaya newton.
c.
Isi Alam Semesta
Galaksi adalah kumpulan miliaran tata surya yang
luas sekali. Bumi kita merupakan bagian dari suatu system tata surya penyusun
galaksi bima sakti. System tata surya kita terdiri atas matahari,
planet-planet, dan benda-benda langit lainya. Planet-planet penyusun tata surya
kita adalah Merkurius,Venus, Bumi, Mars,Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus. Benda-benda lain penyusun tata surya kita adalah satelit, meteorid,
komet, dan asteroid.
1) Merkurius
Merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari. Kala revolusinya adalah selama 88 hari. Merkurius memiliki banyak kawah sama seperti bulan, ia juga tidak memiliki satelitt alami beserta atmosfir. Suhu di planet ini berkisar antara 90-700 K (kelvin). Planet ini berdiameter 4879 km di khatulistiwa, mengandung 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan 5,43 gr/cm3 (kubik).
2) Venus
Venus atau yang biasa kita sebut juga sebagai "Bintang Kejora" merupakan planet kedua terdekat dari matahari setelah merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km, dan berevolusi selama 225 hari. Venus memiliki atmosfer yang diantaranya mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% Nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin adanya kehiduan di planet ini. Arah rotasinya berlawanan arah dengan planet-planet lain, dan rotasinya memiliki waktu yang lebih panjang dibandingkan revolusinya.
3) Bumi
Inilah planet dimana manusia tinggal, diperkirakan usia bumi mencapai 4,6 miliar tahun, jarak antara bumi dengan matahari adalah 149,6 juta kilometer. Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 km. Bumi juga memiliki satu satelit alami, yaitu "bulan". 70,8% bumi diliputi dengan air, udara di bumi terdiri dari 78% Nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida, dll. Rotasi bumi selama 24 jam dan revolusinya adalah 365 hari.
4) Mars
Mars merupakan planet keempat terdekat dari matahari. planet ini sering disebut juga sebagai planet "merah" karena struktur dari planet itu sendiri yang terlihat kemerah-merahan. Planet ini memiliki dua buah satelit, yaitu Phobo dan Deimos. Planet ini memiliki revolusi selama 687 hari dan rotasinya 24,62 jam. Planet ini memiliki atmosfer yang tipis dan kebanyakan mengandung karbon dioksida. Warna merah dari planet ini dinyatakan berasal dari warna karat tanahnya yang kaya akan besi.
5) Yupiter
Jupiter merupakan planet kelima terdekat dari matahari. Jarak rata-rata antara matahari dengan Yupiter sekitar 778,3 juta km. Planet ini merupakan planet terbesar dengan diameter 149,980 km dan memiliki massa 318 kali masa bumi. Periode Revolusinya selama 11,86 tahun dan rotasinya 9,8 jam. Yupiter mengandung Hidrogem (H), Helium (He), Metana (CH4), dan Amonia (NH3). Lapisan atmosfer planet ini 88-92% hidrogen dan 8-12% helium. Suhu permukaannya berkisar antara -140 - 21 derajat celcius.
6) Saturnus
Saturnus dikenal dengan nama "planet bercincin" dan ia juga merupakan planet terbesar setelah Yupiter. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun dan rotasinya selama 10 jam 14 menit. Saturnus diperkirakan terdiri dari susunan gas amonia dan metana, hal inilah yang memastikan bahwa tidak ada kehidupan di dalamnya. Saturnus memiliki 56 buah satelit alami. tujuh diantaranya cukup masih untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gravitasinya, satelit itu adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan, dan Lapetus.
7) Uranus
Uranus merupakan planet ketujuh dari matahari dan terberat keempat (jupiter, saturnus, neptunus, dan uranus) dalam tata surya. Uranus memiliki komposisi yang sama seperti Neptunus, yaitu "raksasa gas". Di dalamnya terkandung hidrogen dan helium, serta mengandung banyak es, seperti air, amonia dan metana bersama dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya merupakan atmosfer terdingin dalam tata surya (49 K/-224 derajat celcius).
8) Neptunus
Planet ini merupakan pplanet terjauh dari matahari. Periode revolusi Neptunus adalah 164,8 tahun dan rotasinya 16,1 jam. Komposisi planet ini memiliki kesamaan dengan uranus, Atmosfernya mengandung hidrogen, helium, hidrokarbon, kemungkinan nitrogen dan kandungan es sperti air, amonia dan metana. Cara menyelidiki perbedaan antara Raksasa es Uranus dan neptunus adalah, Planet ini terdiri dari es dan batu, metana di wilayah luar planet menampilkan warna kebiruan dari Nepttunus. Sementara Atmosfer Uranus relatif tidak berciri, bersifat aktif dan menunjukkan pola cuaca.
Merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari. Kala revolusinya adalah selama 88 hari. Merkurius memiliki banyak kawah sama seperti bulan, ia juga tidak memiliki satelitt alami beserta atmosfir. Suhu di planet ini berkisar antara 90-700 K (kelvin). Planet ini berdiameter 4879 km di khatulistiwa, mengandung 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan 5,43 gr/cm3 (kubik).
2) Venus
Venus atau yang biasa kita sebut juga sebagai "Bintang Kejora" merupakan planet kedua terdekat dari matahari setelah merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km, dan berevolusi selama 225 hari. Venus memiliki atmosfer yang diantaranya mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% Nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin adanya kehiduan di planet ini. Arah rotasinya berlawanan arah dengan planet-planet lain, dan rotasinya memiliki waktu yang lebih panjang dibandingkan revolusinya.
3) Bumi
Inilah planet dimana manusia tinggal, diperkirakan usia bumi mencapai 4,6 miliar tahun, jarak antara bumi dengan matahari adalah 149,6 juta kilometer. Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 km. Bumi juga memiliki satu satelit alami, yaitu "bulan". 70,8% bumi diliputi dengan air, udara di bumi terdiri dari 78% Nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida, dll. Rotasi bumi selama 24 jam dan revolusinya adalah 365 hari.
4) Mars
Mars merupakan planet keempat terdekat dari matahari. planet ini sering disebut juga sebagai planet "merah" karena struktur dari planet itu sendiri yang terlihat kemerah-merahan. Planet ini memiliki dua buah satelit, yaitu Phobo dan Deimos. Planet ini memiliki revolusi selama 687 hari dan rotasinya 24,62 jam. Planet ini memiliki atmosfer yang tipis dan kebanyakan mengandung karbon dioksida. Warna merah dari planet ini dinyatakan berasal dari warna karat tanahnya yang kaya akan besi.
5) Yupiter
Jupiter merupakan planet kelima terdekat dari matahari. Jarak rata-rata antara matahari dengan Yupiter sekitar 778,3 juta km. Planet ini merupakan planet terbesar dengan diameter 149,980 km dan memiliki massa 318 kali masa bumi. Periode Revolusinya selama 11,86 tahun dan rotasinya 9,8 jam. Yupiter mengandung Hidrogem (H), Helium (He), Metana (CH4), dan Amonia (NH3). Lapisan atmosfer planet ini 88-92% hidrogen dan 8-12% helium. Suhu permukaannya berkisar antara -140 - 21 derajat celcius.
6) Saturnus
Saturnus dikenal dengan nama "planet bercincin" dan ia juga merupakan planet terbesar setelah Yupiter. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun dan rotasinya selama 10 jam 14 menit. Saturnus diperkirakan terdiri dari susunan gas amonia dan metana, hal inilah yang memastikan bahwa tidak ada kehidupan di dalamnya. Saturnus memiliki 56 buah satelit alami. tujuh diantaranya cukup masih untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gravitasinya, satelit itu adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan, dan Lapetus.
7) Uranus
Uranus merupakan planet ketujuh dari matahari dan terberat keempat (jupiter, saturnus, neptunus, dan uranus) dalam tata surya. Uranus memiliki komposisi yang sama seperti Neptunus, yaitu "raksasa gas". Di dalamnya terkandung hidrogen dan helium, serta mengandung banyak es, seperti air, amonia dan metana bersama dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya merupakan atmosfer terdingin dalam tata surya (49 K/-224 derajat celcius).
8) Neptunus
Planet ini merupakan pplanet terjauh dari matahari. Periode revolusi Neptunus adalah 164,8 tahun dan rotasinya 16,1 jam. Komposisi planet ini memiliki kesamaan dengan uranus, Atmosfernya mengandung hidrogen, helium, hidrokarbon, kemungkinan nitrogen dan kandungan es sperti air, amonia dan metana. Cara menyelidiki perbedaan antara Raksasa es Uranus dan neptunus adalah, Planet ini terdiri dari es dan batu, metana di wilayah luar planet menampilkan warna kebiruan dari Nepttunus. Sementara Atmosfer Uranus relatif tidak berciri, bersifat aktif dan menunjukkan pola cuaca.
Bumi dan benda-benda langit lainnya berada dalam
suatu pola yang teratur. Dengan begitu, bumi tidak bertabrakan dengan benda
langit lain. Semuanya secara langsung dan tidak langsung, beredar
mengelilingi matahari. Dilangit, banyak sekali benda lain yang serupa dengan
matahari. Bintang dilangit yang berkedip-kedip berkedudukan sama seperti
matahari. Bintang-bintang itu juga mempunyai susunan planet tertentu seperti
tata surya.
a.) Matahari
sebagai pusat tata surya
Matahari adalah sebuah bintang yang menjadi pusat
tata surya kita. Matahari tergolong bintang karena memancarkan cahayanya
sendiri. Matahari dikelilingi oleh planet-planet karena gravitasi(gaya tarik)
matahari sangat besar, matahari merupakan bola gas yang bercahaya. Suhu pada
permukaannya lebih kurang 6.000˚C, sedangkan pada bagian dalamnya lebih panas
lagi, yaitu kira-kira 15 juta˚C. diameternya kira-kira 109 kali diameter bumi,
dan letaknya lebih kurang 150 juta km dari bumi kita . matahari merupakan benda
langit yang memancarkan cahaya sendiri. Oleh karena itu, matahari disebut juga
sumber cahaya atau bintang.
b.)
Planet-planet
Selain matahari, kadang-kadang kita melihat di
langit benda-benda yang berpindah-pindah di antara bintang-bintang. Benda-benda
yang demikian disebut planet. Apakah perbedaan planet dan bintang ? bintang
mempunyai cahaya sendiri sedangkan planet tidak mempunyai cahaya sendiri. Jadi
planet adalah benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri dan planet hanya
memantulkan cahaya dari bintang. Apabila diamati planet-planet tidak
berkedip-kedip, sedangkan bintang selalu berkedip-kedip.
Pada bulan agustus 2006, para ahli astronomi tingkat
dunia menyepakati aturan baru tentang pengertian planet, yaitu :
·
Planet adalah benda angkasa yang mengorbit mengelilingi sebuah bintang dan ia
sendiri bukanlah sebuah bintang.
·
Planet berukuran sangat besar sehingga mampu memp[ertahankan bentuk bulat
seperti bola.
·
Orbit (garis edar) planet tidak boleh bersinggungan dengan orbit planet
tetangganya.
Kita telah mengenal ada Sembilan planet yang
mengiringi matahari. Kesembilan planet itu ialah Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Yupiter, Saturnus dan Pluto. Berdasarkan peraturan baru tentang pengertian
planet tersebut, maka planet Pluto tidak lagi di masukkan ke dalam golongan
planet. Hal ini di sebabakan karena orbit Pluto bersinggungan dengan orbit
neptinus. Jadi, tata surya kini hanya memiliki delapan planet yang mengelilingi
matahari. Planet-planet itu mengelilingi matahari karena adanya gaya grativasi
matahari. Gaya grativasi matahari lebih besar dari pada gaya grativasi
planet-planet. Oleh karena itu planet-planet yang berputar mengelilingi
matahari, bukan sebaliknya.
Berdasarkan letak garis edarnya, planet-planet digolongkan
atas dua bagian, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah
planet-planet yang lintasan edarnya berada di antara matahari dan bumi ,yang
termasuk planet dalam adalah Merkurius dan Venus. Planet luar adalah
planet-planet yang lintasan edarnya berada di luar peredaran bumi yaitu : Mars,
Yupiter, Seturnus, Uranus, dan Neptunus. Dari delapan planet yang ada, planet
yang dapat kita lihat tanpa menggunakan alat bantu selain bumi adalah
Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus. Sementara untuk melihat planet
lainnya, kita harus menggunakan teropong atau teleskop.
c) Satelit
Satelit adalah benda langit yang mengiringi
planet-planet selama planet mengelilingi matahari. Satelit bergerak (beredar)
mengelilingi planetnya masing-masing. Oleh karena itu, satelit disebut juga
pengiring planet. Ada dua jenis satelit, yaitu satelit alam dan satelit buatan.
Satelit alam adalah satelit yang secara alami sudah ada mengiringi berbagai
planet dan bukan di ciptakan ataupun di ciptakan oleh manusia. Sedangkan
satelit buatan adalah satelit yang sengaja dibuat oleh manusia dan diluncurkan
ke angkasa untuk tujuan tertentu dengan menggunakan roket.
Ada beberapa planet yang mempunyai satelit alam
misalnya,Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Satelit alam yang
dimiliki setiap planet berbeda-beda jumlahnya. Bumi memiliki 1 satelit, Mars 2
satelit, Yupiter 16 satelit, Saturnus 18 planet, Uranus 15 satelit dan Neptunus
8 satelit. Jumlah satelit alam tersebut bisa berubah seiring ditemukannya satelit-satelit
lain dengan menggunakan teknologi yang lebih modern lagi.
Satelit buatan adalah satelit yang biasanya
digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu dan dibuat oleh manusia. Dinegara yang
sudah maju, selain sebagai alat komunikasi, satelit buatan ada juga digunakan
untuk memata-matai musuh dan ada juga sebagai pemandu pelayaran atau
penerbangan dll. Contoh roket yang diluncurkan ke angkasa yaitu satelit
komunikasi Palapa C1 milik Negara kita pada tanggal 1 februari 1996 di lakukan
oleh roket ATLAS 2 AS milik Amerika Serikat.
d) Meteorid
Meteorid adalah benda yang melayang-layang di
angkasa luar. Benda ini tersusun dari batuan kecil yang sangat banyak. Meteorid
yang terlalu dekat dengan bumi dapat terpengaruh gaya tarik bumi dan masuk ke
atmosfer bumi. Saat memasuki atmosfer bumi, meteorid akan bergesekan dengan
udara sehingga menimbulkan bunga api. Meteorid yang berpijar bergerak cepat dan
tampak sebagai bintang jatuh atau bintang beralih atau yang disebut meteor.
Saat memasuki atmosfer bumi, meteorid dapat terbakar
habis sebelum mencapai permukaan bumi. Namun ada juga pecahan meteorid yang
memasuki bumi. Pecahan meteorid itu berupa bongkahan batu berwarna hitam dan
keras yang disebut meteorid. Pecahan meteorid yang menghantam permukaan bumi
dapat menimbulkan ledakan dahsyat dan meninggalkan bekas lubang seperti kawah.
Misalnya kawah barringer di Arizona, Amerika serikat.
e) Komet
Komet adalah badan tata surya kecil, biasanya hanya
berukuran beberapa kilometer, dan terbuat dari es volatile. Menurut buku lain
komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar atau
orbit yang berbentuk sangat lonjong dan menyerupai bintang. Komet memiliki
cahaya sendiri dan juga memantulkan cahaya matahari. Oleh sebab itu, komet
tampak berpijar dan memiliki ekor cahaya. Sehingga komet juga disebut bintang
berekor.
Saat sebuah komet memasuki tata surya bagian dalam,
kedekatan jaraknya dari matahari menyebabkan permukaan esnya bersublimentasi
dan berionisasi, yang menghasilkan koma,ekor gas, dan debu panjang, yang sering
dapat dilihat dengan mata telanjang. Dan saat mendekati matahari, komet
mendapatkan dorongan angin matahari sehingga ekornya yang berpijar berada di
belakangnya. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang dapat membeku jika
jauh dari matahari. Ekor komet selalu mendekati matahari. Pada saat komet
bergerak mendekati matahari, ekornya berada dibelakang. Sedangkan pada saat
komet bergerak menjahui matahari, ekornya berada di depan. Panjang ekor komet
mencapai jutaan kilometer. Semakin mendekati matahari maka semakin panjang juga
ekor komet.
Komet yang muncul ditata surya kita dapat dilihat
pada masa yang tidak tentu. Beberapa komet yang telah dikenal: komet Encke,
muncul setiap 3 tahun, komet halley, muncul setiap 76 tahun dll.
f) Asteroid atau
Planetoid
Asteroid atau Planetoid ialah benda-benda langit
berukuran kecil yang mengelilingi matahari pada lintasan tertentu. Asteroid
secara umum adalah objek tata surya yang terdiri atas batuan dan mineral logam
beku. Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan kilometer sampai mikroskopis pada
semua asteroid kecuali ceres yang terbesar. Bentuk sisinya tidak beraturan
sehingga orang mengatakan bahwa asteroid adalah pecahan-pecahan sebuah benda
langit.
Bentuk lintasanya menyerupai lingkaran dan kebanyakan
berada di sabuk asteroid yang berada di antara orbit Mars dan Yupiter, yang
terdapat kumpulan batuan metal,dan mineral. Kebanyakan asteroid ini hanya
berdiameter beberapa kilometer , dan beberapa memiliki diameter 100 km atau
lebih. Sabuk asteroid utama terletak di antara orbit mars dan yupiter, berjarak
antara 2,3 dan 3,3 SA dari matahari. Asteroid terbesar yang telah
ditemukan ialah ceres dengan diameter 770 km.
C.
Teori-teori terjadinya alam semesta
- Teori Letusan Hebat
Pada tahun 1917, secara
matematik ditentukan bahwa terdapat massa bahan yang hampir seragam yang
keseimbangannya tak tentu antara kekuatan tarik gravitasi dan kekuatan dorongan
dari kosmik lain yang tidak dikenal. Tahun 1922, seorang ahli fisika Rusia
muncul dengan pemecahan soal tersebut, ia mengatakan bahwa kekuatan tolak tidak
berperan, bahkan jagad raya terus meluas dan seluruh partikel saling menjauhi
dengan kecepatan tinggi. Teori letusan hebat ini juga biasa disebut dengan
teori "Big Bang". Pada teori big bang mengatakan bahwa
sebelumnya alam semesta bukan merupakan materi, tetapi suatu ketika ia berubah
menjadi materi yang sangat kecil dan padat, massanya sangat berat dan tekanannya
besar, karena adanya reaksi inti, maka terjadilah letusan yang hebat.
Namun sayang, teori ini
berlawanan dengan pengetahuan astronomi zaman sekarang, pada teori ini
mengatakan bahwa jagad raya akan terus meluas dan saling menjauhi dengan kecepatan
tinggi, namun pada sistem tata surya kita, yakni "Bimasakti",
bukannya saling menjauh, tetapi malah berjalan sesuai dengan orbitnya
masing-masing.
- Teori Keadaan Tetap
Teori ini
dikemukakan oleh ahli astronomi Inggris, bernama Fred Hoyle serta beberapa ahli
astro-fisika inggris. Teori ini mengungkapkan bahwa jagat raya tidak hanya sama
dalam ruang angkasa-asas kosmologi, tetapi juga tak berubah dalam waktu asas
kosmologi yang sempurna.
Teori ini sangat
berlawananan dengan teori pertama. Teori pertama menyatakan bahwa alam semesta
akan bergerak menjauh, dan otomatis akan ada suatu ruang kosong di dalamnya,
sedangkan teori kedua ini, kita harus menerima bahwa zat baru akan selalu
diciptakan dalam ruang angkasa diantara berbagai galaksi. jadi, galaksi yang
baru akan tercipta menggantikan galaksi yang menjauh.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
· Alam semesta adalah
alam semesta mencakup mikrokosmos dan makrokosmos.
· Alam semesta di
mulai dari mikrokosmos, makrokosmos, efak Doppler dan gaya Newton. Sedangkan
isi alam semesta adalah matahari, planet-planet, satelit, meteorid, dan
komet.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi, abu dan supatmo. 2004. Ilmu alamiah dasar.
Rineka cipta: Jakarta.
Herabudin. 2010. Ilmu alamiah dasar iad. Pustaka
setia: Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar