BAB 8 Kimia dan Fisika
MATERI
DAN PERUBAHANNYA
A. MATERI
a. Pengertian materi
Materi disebut juga zat adalah sesuatu yang memiliki
massa, volume dan sifat-sifat.
b. Wujud
materi
Menurut wujudnya materi dikelompokkan menjadi tiga
yaitu : padat, cair dan gas.
Materi yang tergolong dalam wujud gas, misalnya :
udara, gas bumi, gas elpiji, uap air, gas kapur, kapur barus.
Materi dalam wujud cair misalnya : air, minyak
goreng, alkohol, bensin, solar, larutan gula, air laut.
Materi dalam wujud padat misalnya : baja, batu dan
kapur.
c. Sifat
Materi
sifat-sifat materi
Jenis
|
Bentuk
|
volume
|
pengaruh
tekanan |
contoh
|
Gas
|
mengikuti ruangan
|
sesuai volume ruang
|
besar
|
udara
|
Cair
|
tanpa bentuk spesifik
|
tertentu
|
kecil
|
air, besin
|
Padat
|
Tertentu
|
tertentu
|
nol
|
garam, gula
|
Sifat EKSTENSIF adalah sifat yang
bergantung pada jumlah zat.
contoh: Berat, Volume, Kandungan Energi.
contoh: Berat, Volume, Kandungan Energi.
Sifat INTENSIF adalah sifat yang tidak
bergantung pada jumlah zat.
sifat ini dibedakan menjadi 2, yaitu:
sifat ini dibedakan menjadi 2, yaitu:
Sifat Fisika adalah sifat yang tidak ada
hubungannya dengan pembentukan zat baru.
contoh : titik didih, titik leleh, titik beku, berat jenis, kelarutan, bau, warna,
kemagnetan, kerapatan, indeks bias, dan lain-lain.
contoh : titik didih, titik leleh, titik beku, berat jenis, kelarutan, bau, warna,
kemagnetan, kerapatan, indeks bias, dan lain-lain.
Sifat Kimia adalah sifat yang ada
hubungannya dengan pembentukan zat baru.
contoh : kerapatan, keterbakaran, kestabilan, ionisasi, perkaratan,
pembusukan, pelapukan, peragian, asimilasi dan lain-lain.
contoh : kerapatan, keterbakaran, kestabilan, ionisasi, perkaratan,
pembusukan, pelapukan, peragian, asimilasi dan lain-lain.
d.
Perubahan Materi
Materi dapat mengalami perubahan jika dipengaruhi
oleh energi kalor, listrik atau kimia perubahan materi dibedakan dalam dua macam
yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia
a. Perubahan
fisika :
Suatu materi mengalami perubahan fisika, jika
jenisnya tidak berubah, meskipun sifat-sifat fisikanya mengalami perubahan.
Misalnya : Es jika dipanasi berubah air selanjutnya
menjadi uap.
Dalam peristiwa ini terjadi perubahan wujud, yaitu
pada menjadi cair akhirnya menjadi, tetapi jenis zat tetap yaitu air.
b. Perubahan
Kimia
Suatu materi mengalami perubahan kimia jika jenis
zat berubah
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia atau
reaksi
Misalnya :
1. Batu kapur dipanasi menjadi kapur sohor dan
karbon dioksida.
Batu kapur, kapur sohor dan karbon dioksida tiga zat
yang berbeda
Pada peristiwa ini zat sebelum dan sesudah reaksi
jenisnya berbeda
2. Kertas dibakar, zat yang terjadi sesudah pembakaran,
abu, asap disertai energi kalor dan cahaya.
Zat sebelum dibakar kertas, zat setelah dibakar abu
dan asap yang berbeda
jenisnya dengan zat sebelum dibakar yaitu kertas
e.
klasifikasi materi
Ilmuan juga menggolongkan materi berdasarkan susunan
dan sifatnya. Materi dapat digolongkan menjadi zat tunggal dan campuran.
unsur
adalah zat tunggal yang paling sederhana, yang secara kimia tidak dapat di uraikan menjadi zat-zat lain. Suatu zat dapat berupa unsur atau senyawa. Unsur (element) adalah suatu yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat – zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Sampai saat ini telah dikenal 188 unsur, 92 diantaranya merupakan unsur alam, sedangkan sisanya merupakan unsur sintetis (buatan manusia). Contoh unsur alam adalah karbon, oksigen, besi, emas, tembaga, dan alumenium. Dan unsur buatan contohnya amerisium dan einsteinium. Berikut ini gambar semua unsur yang telah ditemukan dirangkai dalam sistem periodik unsur.
adalah zat tunggal yang paling sederhana, yang secara kimia tidak dapat di uraikan menjadi zat-zat lain. Suatu zat dapat berupa unsur atau senyawa. Unsur (element) adalah suatu yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat – zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Sampai saat ini telah dikenal 188 unsur, 92 diantaranya merupakan unsur alam, sedangkan sisanya merupakan unsur sintetis (buatan manusia). Contoh unsur alam adalah karbon, oksigen, besi, emas, tembaga, dan alumenium. Dan unsur buatan contohnya amerisium dan einsteinium. Berikut ini gambar semua unsur yang telah ditemukan dirangkai dalam sistem periodik unsur.
GAMBAR: SISTEM PERIODIK UNSUR
Sifst unsur logam
|
Sifat unsur nonlogam
|
1. umumnya padat kecuali raksa
yabg berwujud cair. |
1.umumnya padat dan gas, kecuali
brom yang berwujud cair |
2.Penghantar panas dan listrik.
|
2.tidak menghantarkan panas dan listrik
kecuali karbon grafit. |
3.Mengkilap
|
3.tidak mengkilap, kecuali intan
|
4.dapat ditempa dan direnggangkan.
|
4.tidak dapat ditempa dan rapuh.
|
5.massa jenis besar.
|
5.massa jenis kecil.
|
Senyawa
adalah zat yang terbentuk dari gabungan beberapa unsur dan dapat diuraikan lagi menjadi unsur-unsur pembentuknyadengan jalan reaksi kimia.
adalah zat yang terbentuk dari gabungan beberapa unsur dan dapat diuraikan lagi menjadi unsur-unsur pembentuknyadengan jalan reaksi kimia.
contoh :
Senyawa
|
Unsur penyusunnya
|
Air
|
H,O
|
Gula
|
C,H,O
|
batu kapur
|
Ca,C,O
|
Pasir
|
Si,O
|
Urea
|
C,O,N,H
|
Campuran
adalah gabungandaridua atau lebih materi dengan perbandingan tidak menentu.
adalah gabungandaridua atau lebih materi dengan perbandingan tidak menentu.
Campuran
Homogen
adalah campuran yang sejenis, tidak memiliki bidang
batas antara komponen-komponennya.
Campuran
Heterogen
adalah campuran yang antara komponen-komponennya masih terdapat bidang batas,
sehingga masing-masing komponen masih dapat di beda-bedakan.
adalah campuran yang antara komponen-komponennya masih terdapat bidang batas,
sehingga masing-masing komponen masih dapat di beda-bedakan.
PENGERTIAN
ENERGI DAN BENTUK ENERGI
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja
(usaha). Satuan energi menurut Satuan Internasional (SI) adalah joule, satuan
energi yang lain: erg, kalori, dan kWh. Satuan kWh biasa digunakan untuk
menyatakan energi listrik, dan kalori biasanya untuk energi kimia.
Konversi satuan energi:
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
1 joule = 1 watt sekon
1 kWh = 3.600.000 joule
Konversi satuan energi:
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
1 joule = 1 watt sekon
1 kWh = 3.600.000 joule
Beberapa bentuk energi antara lain:
- Energi kimia adalah energi yang terkandung dalam zat, misal makanan, bahan bakar atau aki.
- Energi listrik, berasal dari arus listrik.
- Energi cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, misal yang dipancarkan dari matahari atau lampu pijar.
- Energi bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, misal gitar yang dipetik atau bel listrik.
- Energi nuklir berasal dari reaksi pembelahan atom (reaksi fisi) atau penggabungan atom (reaksi fusi).
- Energi mekanik dimiliki benda karena sifat geraknya, misal air terjun.
- Energi kimia adalah energi yang terkandung dalam zat, misal makanan, bahan bakar atau aki.
- Energi listrik, berasal dari arus listrik.
- Energi cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, misal yang dipancarkan dari matahari atau lampu pijar.
- Energi bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, misal gitar yang dipetik atau bel listrik.
- Energi nuklir berasal dari reaksi pembelahan atom (reaksi fisi) atau penggabungan atom (reaksi fusi).
- Energi mekanik dimiliki benda karena sifat geraknya, misal air terjun.
Hukum kekekalan energi “Energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain”
ENERGI
MEKANIK
Energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu
benda karena sifat geraknya. Energi mekanik terdiri dari energi potensial dan
energi kinetik.
Secara matematis dapat dituliuskan :
Em = Ep + Ek
dimana Em = Energi Mekanik
Secara matematis dapat dituliuskan :
Em = Ep + Ek
dimana Em = Energi Mekanik
Energi
Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya (kedudukan) terhadap suatu acuan.
Sebagai contoh sebuah batu yang kita angkat pada ketinggian tertentu memiliki energi potensial, jika batu kita lepas maka batu akan melakukan kerja yaitu bergerak ke bawah atau jatuh. Jika massa batu lebih besar maka energi yang dimiliki juga lebih besar, batu yang memiliki energi potensial ini karena gaya gravitasi bumi, energi ini disebut energi potensial bumi.
Energi potensial bumi tergantung pada massa benda, gravitasi bumi dan ketinggian benda. Sehingga dapat dirumuskan:
Ep = m.g.h
dimana :
Ep = Energi potensial
m = massa benda
g = gaya gravitasi
h = tinggi benda
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya (kedudukan) terhadap suatu acuan.
Sebagai contoh sebuah batu yang kita angkat pada ketinggian tertentu memiliki energi potensial, jika batu kita lepas maka batu akan melakukan kerja yaitu bergerak ke bawah atau jatuh. Jika massa batu lebih besar maka energi yang dimiliki juga lebih besar, batu yang memiliki energi potensial ini karena gaya gravitasi bumi, energi ini disebut energi potensial bumi.
Energi potensial bumi tergantung pada massa benda, gravitasi bumi dan ketinggian benda. Sehingga dapat dirumuskan:
Ep = m.g.h
dimana :
Ep = Energi potensial
m = massa benda
g = gaya gravitasi
h = tinggi benda
Energi
Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Makin besar kecepatan benda bergerak makin besar energi kinetiknya dan semakin besar massa benda yang bergerak makin besar pula energi kinetik yang dimilikinya.
Secara matematis dapat dirumuskan:
Ek = 1/2 ( m.v2 )
dimana :
Ek = Energi kinetik
m = massa benda
v = kecepatan benda
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Makin besar kecepatan benda bergerak makin besar energi kinetiknya dan semakin besar massa benda yang bergerak makin besar pula energi kinetik yang dimilikinya.
Secara matematis dapat dirumuskan:
Ek = 1/2 ( m.v2 )
dimana :
Ek = Energi kinetik
m = massa benda
v = kecepatan benda
Sifat
Fisika, Cabang-Cabang Ilmu Fisika, Serta Hubungannya dengan Pengetahuan Lain
A.
Sifat Fisika
Sifat fisika merupakan sifat materi yang dapat
dilihat secara langsung dengan indra.
Sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu
benda tanpa membentuk zat baru
Sifat fisika diantaranya adalah : wujud zat, warna,
bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan dan
kekentalan.
1. Wujud Zat
Wujud zat terbagi
atas zat padat, cair, dan gas.
- Zat Padat
Zat padat mempunyai sifat
bentuk dan volumenya tetap. Bentuk yang tetap dikarenakan partikel-partikel
pada zat padat saling berdekatan (rapat), tersusun teratur dan mempunyai gaya
tarik antar partikel yang sangat kuat. volumenya tetap dikarenakanbpartikel
pada zat padat dapat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja.
- Zat Cair
Zat cair mempunyai sifat
bentuk yang berubah-ubah dan volumenya tetap. Bentuknya yang berubah-ubah
dikarenakan partikel-partikel pada zat cair berdekatan tetapi renggang,
tersusun teratur, dan gaya tarik antar partikel agak lemah. Volumenya tetap
dikarenakan partikel pada zat cair mudah berpindah, tetapi tidak dapat meninggalkan
kelompoknya.
- Zat Gas
Zat gas mempunyai sifat
bentuk dan volume yang berubah-ubah. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan
partikel-partikel pada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur, dan gaya
tarik antar partikel sangat lemah. Volumenya berubah-ubah karena partikel pada
zat gas dapat bergerak bebas meninggalkan kelompoknya.
2. Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan terjadi pada
zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya partikel suspensi yang halus. Jika
sinar cahaya dilewatkan pada cairan yang keruh, maka intensitasnya akan
berkurang karena dihamburkan. Hal ini bergantung pada konsentrasinya. Alat
untuk mengetahui intensitas cahaya pada zat cair yang keruh atau untuk mengukur
tingkat kekeruhan disebut turbidimetry.
3. Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan adalah ukuran
ketahanan zat cair untuk mengalir. Untuk mengetahui kekuatan mengalir (flow
rate) zat cair, digunakan alat viskometer. Flow rate digunakan
untuk menghitung indeks viskositas. Viskositas cairan terjadi karena gesekan
molekul-molekul.
Viskositas juga sangat
dipengaruhi oleh struktur molekul cairan. Jika struktur molekulnya kecil dan
sederhana maka molekul tersebut dapat bergerak cepat, contohnya air. Dan
sebaliknya, jika molekulnya besar dan saling bertautan, maka zat tersebut akan
bergerak sangat lambat, contohnya oli. Molekul-molekul cairan yang bergerak
cepat, dikatakan memiliki viskositas/kekentalan rendah, sedangkan apabila
molekul cairan bergerak lambat, maka dikatakan memiliki viskositas/kekentalan
yang tinggi.
4. Titik Didih
Titik didih merupakan suhu
ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan menguap, Mendidih terjadi
pada suhu tertentu yaitu pada titik didih, sedangkan menguap terjadi pada suhu
berapa saja di bawah titik didih. Contohnya, pada saat kita menjemur pakaian,
maka airnya menguap bukan mendidih, sedangkan apabila kita memanaskan air di
kompor hanya pada titik suhu tertentu air tersebut dapat mendidih. titik didih
berbagai zat berbeda, bergantung pada struktur dan sifat bahan.
5. Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu
ketika zat padat berubah menjadi zat cair. Misalnya garam dapur jika dipanaskan
akan meleleh menjadi cairan. Perubahan ini dipengaruhi oleh struktur kristal
pada zat tersebut. Zat cair dan zat gas juga memiliki titik leleh, tetapi
perubahannya tidak dapat diamati pada suhu kamar.
6. Kelarutan
Larutan merupakan campuran
homogen yang terdiri dari dua komponen, yaitu pelarut dan terlarut. Pelarut
merupakan zat yang melarutkan, dan biasanya jumlahnya lebih banyak, sedangkan
zat terlarut adalah zat yang dilarutkan, biasanya dengan jumlah yang lebih
sedikit. Kelarutan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya sebagai
berikut :
a) Suhu
Pada saat kita
melarutkan kopi dan gula, akan lebih cepat larut dalam air panas dibandingkan
dengan air dingin. Mengapa demikian? Kenaikan suhu menyebabkan energi kinetik
partikel zat bertambah sehingga partikel pada suhu yang tinggi akan bergerak
lebih cepat dibandingkan dengan suhu yang rendah. Kondisi ini menyebabkan
terjadinya tumbukan antara partikel zat pelarut dengan partikel zat terlarut.
b) Volume
Pelarut
Pada saat kita
melarutkan 2 sendok gula kedalam 100 mL air, dan 2 sendok gula kedalam 500 mL
air, maka gula tersebut akan lebih cepat larut dalam 500 mL air, mengapa
demikian?. Semakin besar volume pelarut, maka jumlah partikel pelarut akan
semakin banyak. kondisi ini memungkinkan lebih banyak terjadinya tumbukan
antara zat pelarut dengan zat terlarut, sehingga zat padat pada umumnya akan
lebih cepat larut.
c) Ukuran
Zat Terlarut
Apabila kita
melarutkan 2 sendok gula pasir kedalam 100 mL air, dan 1 sendok gula batu
kedalam 100 mL air, mengapa yang lebih cepat larut adalah 2 sendok gula pasir?.
Hal ini karena gula pasir halus memiliki ukuran partikel yang lebih kecil
sehingga memiliki permukaan sentuh yang lebih luas dibandingkan gula batu.
Jadi, makin kecil ukuran zat terlarut, makin besar kelarutan zat tersebut.
d) Jenis zat
terlarut
e) Jenis
Pelarut
B.
Cabang-Cabang Ilmu Fisika
Cabang-Cabang ilmu fisika sangat banyak, antara lain
adalah :
1. Mekanika adalah
cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak. Mekanika klasik terbagi atas
dua bagian, yaitu Kinematika dan Dinamika.
Kinematika membahas bagaimana suatu objek dapat
bergerak tanpa menyelidiki sebab-sebab apa yang menyebabkan suatu objek dapat
bergerak
Dinamika mempelajari bagaimana suatu objek
dapat bergerak dengan menyelidiki penyebabnya.
2. Mekanika Kuantum adalah
cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan
subatom.
3. Mekanika Fluida adalah
cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang fluida (dapat berupa cairan dan
gas)
4. Elektronika adalah ilmu
yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara
mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam satu alat
seperti komputer, peralatan elektronik, semikonduktor, dan lain-lain.
5. Teknik Elektro atau
Teknik Listrik adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
6. Elektrodinamis adalah ilmu yang
mempelajari tentang listrik dinamis
7. Bioelektromagnetik adalah disiplin ilmu
yang mempelajari tentang fenomena listrik, magnetik, dan elektromagnetik yang
muncul pada jaringan makhluk hidup
8. Fisika Gelombang adalah cabang ilmu
fisika yang mempelajari tentang gelombang
9. Fisika Optik (Geometri) adalah
ilmu fisika yang mempelajari tentang cahaya
10. Kosmografi/Astronomi adalah
ilmu yang mempelajari tentang berbintangan dan benda-benda angkasa
11. Fisika Kedokteran (Fisika
Medis) membahas bagaimana penggunaan ilmu fisika dalam bidang kedokteran
(medis), diantaranya :
Biomekanika meliputi gaya dan hukum fluida
dalam tubuh
Bioakuistik (bunyi dan efeknya pada sel hidup/
manusia)
Biooptik (mata dan penggunaan alat optik)
Biolistrik (sistem listrik pada sel hidup
terutama pada jantung manusia)
12. Fisika Radiasi adalah
ilmu fisika yang mempelajari setiap proses di mana energi bergerak melalui
media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
13. Fisika lingkungan adalah
ilmu yang mempelajari kaitan fenomena fisika dengan lingkungan.
14. Geofisika adalah
perpaduan antara ilmu fisika, geografi, kimia, dan matematika.
C.
Hubungan Fisika dengan Ilmu Pengetahuan Lain
Fisika merupakan ilmu yang sangat fundamental
diantara semua Ilmu Pengetahuan Alam. Misalnya saja pada Kimia, susunan molekul
dan cara-cara praktis dalam mengubah molekul tertentu menjadi yang lain
menggunakan metode penerapan hukum-hukum Fisika. Biologi juga harus bersandar
ketat pada ilmu fisika dan kimia untuk menerangkan proses-proses yang
berlangsung pada makhluk hidup.
Tujuan mempelajari Ilmu Fisika adalah agar kita
dapat mengetahui bagian-bagian dasar dari benda dan mengerti interaksi antara
benda-benda, serta mampu menjelaskan mengenai fenomena-fenomena alam yang
terjadi. Walaupun fisika terbagi atas beberapa bidang, hukum fisika berlaku
universal. Tinjauan suatu fenomena dari bidang fisika tertentu akan memperoleh
hasil yang sama apabila di tinjau dari bidang fisika lain.
Selain itu, konsep-konsep dasar fisika tidak saja
mendukung perkembangan fisika itu sendiri, tetapi juga mendukung perkembangan
ilmu lain dan teknologi. Ilmu fisika menunjang riset murni maupun terapan.
Ahli-ahli geologi dalam risetnya menggunakan metode-metode gravimetri, akustik,
listrik dan mekanika. peralatan modern di rumah-rumah sakit menerapkan prinsip
ilmu fisika dan Ahli-ahli astronomi memerlukan optik spektografi dan teknik
radio.
Pengukuran,
Besaran, dan Dimensi
Dimensi besaran fisis diwakili dengan simbol,
misalnya M, L, T yang mewakili massa, panjang (mungkin dari istilah bahasa
Inggris: length), dan waktu (mungkin dari istilah bahasa Inggris: time).
Sebagaimana terdapat satuan turunan yang diturunkan dari satuan dasar, terdapat
dimensi dasar primer besaran fisis dan dimensi sekunder besaran yang diturunkan
dari dimensi dasar primer. Misalnya, dimensi besaran kecepatan adalah
jarak/waktu (L/T) dan dimensi gaya adalah massa × jarak/waktu² atau ML/T2.
Satuan dan dimensi suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan besaran fisis didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar tertentu (contohnya, besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci, mil, atau mikrometer), namun dimensi besaran panjang hanya satu, yaitu L. Dua satuan yang berbeda dapat dikonversikan satu sama lain (contohnya: 1 m = 39,37 in; angka 39,37 ini disebut sebagai faktor konversi), sementara tidak ada faktor konversi antarlambang dimensi.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan dimensi dan satuan tujuh besaran dasar dalam sistem SI
Satuan dan dimensi suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan besaran fisis didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar tertentu (contohnya, besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci, mil, atau mikrometer), namun dimensi besaran panjang hanya satu, yaitu L. Dua satuan yang berbeda dapat dikonversikan satu sama lain (contohnya: 1 m = 39,37 in; angka 39,37 ini disebut sebagai faktor konversi), sementara tidak ada faktor konversi antarlambang dimensi.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan dimensi dan satuan tujuh besaran dasar dalam sistem SI
Besaran dasar
|
Dimensi
|
Satuan SI
|
Massa
|
M
|
Kg
|
Panjang
|
L
|
M
|
Waktu
|
T
|
S
|
Suhu
|
?
|
K
|
Arus listrik
|
E
|
A
|
Intensitas cahaya
|
I
|
Cd
|
PENGUKURAN
Dalam ilmu fisika pengukuran dapat dilakukan pada
sesuatu yang terdifinisi dengan jelas.
misalnya : pengukuran panjang, massa, temperatur, dll.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Pengukuran Langsung
Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran
contoh : pengukuran lebar meja
2. Pengukuran tak langsung :
Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan hasilnya.
contoh : pengukuran benda-benda kuno.
misalnya : pengukuran panjang, massa, temperatur, dll.
Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Pengukuran Langsung
Dengan sesuatu alat ukur langsung memberikan hasil pengukuran
contoh : pengukuran lebar meja
2. Pengukuran tak langsung :
Dengan suatu cara dan perhitungan pengukuran ini barulah memberikan hasilnya.
contoh : pengukuran benda-benda kuno.
SATUAN
Pengukuran selalu dibuat relatif terhadap satuan
tertentu.
Sistim satuan yang dipakai sekarang adalah sistim Internasional yang disingkat dengan SI (dari bahasa perancis Le Systeme International D’Unites ) dan sistim Inggris.
Dalam SI terdapat 2 sistim satuan yaitu :
sistim MKS(meter-kilo-sekon) dan sistim CGS(centi-gram-sekon)
Sistim Panjang Massa Waktu
MKS m kg s
CGS cm g s
Sistim satuan yang dipakai sekarang adalah sistim Internasional yang disingkat dengan SI (dari bahasa perancis Le Systeme International D’Unites ) dan sistim Inggris.
Dalam SI terdapat 2 sistim satuan yaitu :
sistim MKS(meter-kilo-sekon) dan sistim CGS(centi-gram-sekon)
Sistim Panjang Massa Waktu
MKS m kg s
CGS cm g s
BESARAN
POKOK
Pada suatu pengukuran terdapat besaran-besaran yang
dianggap pokok dimana besaran ini dipakai sebagai dasar dari suatu pengukuran.
>Dalam mekanika ada tiga besaran pokok yaitu ;
MASSA, PANJANG dan WAKTU,.
>Dalam Thermodinamika kita mengenal dua besaran pokok yaitu; SUHU dan JUMLAH ZAT ,
>Dalam listrik dan cahaya ada dua besaran pokok yaitu ; KUAT ARUS dan INTENSITAS CAHAYA,
>dan ada dua besaran pokok yang tak berdimensi yaitu Sudut Ruang dan Sudut Bidang.
>Dalam Thermodinamika kita mengenal dua besaran pokok yaitu; SUHU dan JUMLAH ZAT ,
>Dalam listrik dan cahaya ada dua besaran pokok yaitu ; KUAT ARUS dan INTENSITAS CAHAYA,
>dan ada dua besaran pokok yang tak berdimensi yaitu Sudut Ruang dan Sudut Bidang.
Pada mulanya besaran-besaran pokok tidak mempunyai
standart yang jelas . Untuk menghindari ini maka sejak tahun 1889 diadakan
pertemuan rutin yang membahas berat dan pengukuran.
Pada pertemuan yang diadakan dalam periode 1954-1971 ditetapkan tujuh besaran pokok beserta satuannya. Sistim satuan yang digunakan adalah sistim satuan SI.
Pada pertemuan yang diadakan dalam periode 1954-1971 ditetapkan tujuh besaran pokok beserta satuannya. Sistim satuan yang digunakan adalah sistim satuan SI.
DIMENSI
Dimensi menyatakan sifat fisis dari suatu besaran .
Atau dengan kata lain dimensi merupakan simbul dari besaran pokok, seperti
terlihat dalam tabel 1. Dimensi dapat dipakai untuk mengecek rumus – rumus
fisika. Rumus fisika yang benar harus mempunyai dimensi yang sama pada kedua
ruas .
Didalam suatu pengukuran ada dua kemungkinan yang
akan terjadi yaitu mendapatkan angka yang terlalu kecil atau angka yang terlalu
besar jika dipakai satuan diatas.
Untuk menyederhanakan permasalahan tersebut maka dalam pertemuan pada tahun 1960-1975 komite international di atas menetapkan awalan pada satuan-satuan tersebut.
Untuk menyederhanakan permasalahan tersebut maka dalam pertemuan pada tahun 1960-1975 komite international di atas menetapkan awalan pada satuan-satuan tersebut.
BESARAN
TURUNAN
Besaran turunan adalah besaran-besaran yang
diturunkan dari besaran pokok.
Jadi besaran turunan terdiri dari lebih dari satu besaran pokok.
Dalam fisika terdapat banyak sekali besaran turunan. Bebarapa contoh dari besaran turunan dibawah ini : Gaya, Kecepatan, Percepatan, Usaha, Daya, Volume, Massa jenis, dll
Jadi besaran turunan terdiri dari lebih dari satu besaran pokok.
Dalam fisika terdapat banyak sekali besaran turunan. Bebarapa contoh dari besaran turunan dibawah ini : Gaya, Kecepatan, Percepatan, Usaha, Daya, Volume, Massa jenis, dll
0 komentar:
Posting Komentar