PSIKOLOGI MANAJEMEN "MOTIVASI"
undefined
undefined
1. Yanita Rahma
Juita
2.
Riska Indraswari
3. Prima Nur Hakim
4. Aulia Kusuma
5.Muhammad Al-Azhar
6. Natasha Erinia
3. Prima Nur Hakim
4. Aulia Kusuma
5.Muhammad Al-Azhar
6. Natasha Erinia
DEFINISI
MOTIVASI
Malayu,
menjelaskan bahwa motivasi di ambil dari kata latin yaitu move re yang artinya dorongan atau pemberian daya penggerak yang dapat menciptakan suatu kegairahan kerjas eseorang agar
merekamaubekerjaefektif, bekerjasama
dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai sebuah kepuasan.
Edwin
B. Flippo,
motivasi merupakan suatu keahlian dalam mengarahkan seorang pegawai & sebuah organisasi agar dapat bekerja supaya berhasil, hingga para pegawai dan tujuan dari organisasi tersebut tercapai.
TEORI-TEORI MOTIVASI
a.
Teori
Drive
Teori ini bisa
diuraikan sebagai “teori-teori dorongan tentang motivasi” adalah perilaku di
dorong ke arah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang
atau binatang. Contoh yang dikemukkan oleh Sigmud Freud bahwa kepribadian manusia
terdiri dari bawaan atau dalam kelahiran, dorongan seksual dan agresif atau
drive. Jadi teori motivasi dapat dikatakan terdiri dari :
1. Suatu
keadaan yang mendorong
2. Perilaku
mengarah ke tujuan yang di ilhami oleh keadaan terdorong
3. Pencapaian
tujuan yang memadai
4. Pengurangan
keadaan terdorong dan kepuasaan subjektif dan kelegaan ketika tujuan sudah
tercapai.
b.
Teori-teori
insentif
Teori insentif
adalah kebalikan dari teori drive, teori insentif adalah teori-teori dorongan
tentang motivasi karena ciri-ciri tertentu yang mereka miliki, objek tujuan
mendorong perilaku kearah tujuan tersebut. Objek objek tujuan yang memotivasi
perilaku disebut sebagai insentif. Salah satu bagian pentinng dari banyak teori
insentif adalah bahwa individu-individu mengharapkan kesenangan dari pencapaian
dari apa yang mereka sebut insentif positif dan dari penghindaran dari apa yang
disebut insentif negatif. Dalam dunia kerja, motivasi nampaknya lebih merupakan
masalah insentif yang diharapkan seperti gaji, bonus, vakansi dan sejenisnya
daripad dorongan dan penggangguran dorongan itu
Review Film
“The Persuit Of Happiness”
The
persuit of happiness adalah film biografi buatan tahun 2006 yang menceritakan
kisah hidup Chris Gardner, seorang salesman yang berhasil menjadi pialang saham
kaya. Cerita film ini dimulai pada tahun 1981 di San Francisco, California.
Linda dan Chris Gardner hidup di sebuah apartemen kecil bersama anak mereka
yang berusia 5 tahun, Christopher.
Chris
adalah seorang salesman yang menghabiskan seluruh tabungan keluarga untuk
membeli franchise untuk menjual scanner tulang (Bone Density Scanner) portable.
Scanner ini memang mampu menghasilkan gambar lebih baik dari X-ray, tetapi
kebanyakan dokter yang ditemui Chris beranggapan bahwa harganya terlalu mahal.
Linda, istrinya, bekerja sebagai buruh di sebuah laundry.
Keluarga
kecil ini mulai terpecah ketika mereka menyadari bahwa mereka tak mampu
membayar sewa rumah dan tagihan-tagihan yang semakin menumpuk. Keadaan
diperparah oleh kebiasaan Chris yang memarkir mobilnya sembarangan. Karena tak
mampu membayar surat tilang, mobil Chris akhirnya disita. Puncaknya, Linda
pergi meninggalkan Chris dan pergi ke New York City. Awalnya ia hendak membawa
serta Christopher, namun urung atas permintaan Chris.
Dalam
keadaan putus asa, Chris tak sengaja berjumpa dengan seseorang yang membawa
Ferari warna merah. Chris bertanya kepada orang itu, pekerjaan apa yang ia
lakukan sehingga mampu membeli mobil mewah? Orang tersebut menjawab bahwa ia
adalah seorang pialang saham. Sejak saat itu Chris memutuskan untuk berkarier
sebagai pialang saham.
Chris
menerima tawaran magang tanpa dibayar di sebuah perusahaan pialang Dean Witter
Reynolds yang menjanjikan pekerjaan bagi peserta magang terbaik. Dalam masa
magang yang tak dibayar itu, Chris mulai kehabisan uang. Akhirnya ia diusir
dari rumah sewanya dan menjadi tuna wisma. Selama beberapa hari ia tidur di
tempat-tempat umum, namun kemudian ia memutuskan untuk tidur di rumah singgah
Glide Memorial Chruch.
Karena
keterbatasan tempat, mereka harus mengantri untuk mendapatkan kamar. Kadang
mereka berhasil, kadang gagal dan terpaksa tidur di luar. Kemiskinan dan
ke-tunawisma-an ini semakin mendorong tekad Chris untuk menjalankan tugas
dengan giat dan mendapatkan pekerjaan di Dean Witter Reynolds.
Di
akhir cerita, Chris berhasil menjadi peserta terbaik dan diterima bekerja di
sana. Beberapa tahun kemudian, ia mendirikan perusahaan pialang sendiri,
Gardner Rich. Pada tahun 2006, ia menjual sebagian kecil sahamnya dan berhasil
mendapatkan jutaan dolar dari penjualan itu.
Analisis film
“Persuit of Happiness”
Analisis
film menurut kelompok kami jika dikaitan dengan teori-teori motivasi diatas
adalah menurut teori drive bahwa motivasi dapat dikatakan terdiri dari :
a. Suatu keadaan yang
mendorong
Keluarga kecil ini mulai terpecah
ketika mereka menyadari bahwa mereka tak mampu membayar sewa rumah dan tagihan-tagihan
yang semakin menumpuk. Keadaan diperparah oleh kebiasaan Chris yang memarkir mobilnya
sembarangan. Karena tak mampu membayar surat tilang, mobil Chris akhirnya disita.
Puncaknya, Linda istri Chris pergi meninggalkan
Chris dan pergi ke New York City. Awalnya linda ingin
membawa serta anaknya Christoper tapi tidak diperbolehkan oleh Chris hal ini
membuat Chris harus menghidupi anak satu-satunya tersebut. Akhirnya chris
diusir dari apartemennya dan menjadi tuna wisma tiap hari mereka tidur
dijalanan atau di fasilitas umum seperti dalam toilet, stasiun kereta, halte
bus dan tempat umum lainnya.
b. Perilaku mengarah ke
tujuan yang di ilhami oleh keadaan terdorong
Peilaku Chris adalah dengan membeli
suatu barang karena awalnya chris adalah seorang salesman, chris menghabiskan
seluruh uang tabungan keluarganya untuk membeli scanner tulang (Bone Density
Scanner) portable. Scanner ini memang mampu menghasilkan gambar lebih baik dari
X-ray, tetapi kebanyakan dokter yang ditemui Chris beranggapan bahwa harganya
terlalu mahal. Jika alat tersebut terjual chris bisa menggunakan uang tersebut
untuk biaya kehidupannya selama 1 bulan, tapi alat tersebut tidak terjual. Saat
sedang menjual alat tersebut Chris menemui seorang pria dengan mobil ferrari
berwarna merah, ia langsung menghampiri orang tersebut dan bertanya pekerjaan
apa yang orang tersebut kerjakan sampai bisa membeli mobil ferari tersebut,
pria itu menjawab pekerjaan saya adalah seorang pialang saham. Chris menerima
tawaran magang tanpa dibayar di sebuah perusahaan pialang Dean Witter Reynolds
yang menjanjikan pekerjaan bagi peserta magang terbaik.
b. Pencapaian tujuan yang
memadai
Chris berhasil menjadi peserta terbaik
dan diterima bekerja di sana. Beberapa tahun kemudian, ia mendirikan perusahaan
pialang sendiri, Gardner Rich.
c. Pengurangan keadaan
terdorong dan kepuasaan subjektif dan kelegaan ketika tujuan sudah tercapai.
Pada tahun 2006, ia menjual sebagian
kecil sahamnya dan berhasil mendapatkan jutaan dolar dari penjualan itu.
Source
Dwi
Riyanti, B.P (1998). Psikologi Umum 2 Seri Diktat Kuliah. Depok: Universitas
Gunadarma
0 komentar:
Posting Komentar