Review Film "Psikologi Manajemen"


Kelompok Cempaka :
1. Yanita Rahma Juita
2. Riska Indraswari
3. Prima Nur Hakim
4. Aulia Kusuma
5.Muhammad Al-Azhar
6. Natasha Erinia

Review Film
“Saving Private Ryan”

Film ini bertemakan peperangan pada saat invasi AS ke daratan Normandia, Prancis pada perang dunia II. Film ini menceritakan tentang penjemputan / pencarian seorang Prajurit yang bernama James Francis Ryan, seorang penerjun dari satuan 101st Airborne untuk dibawa kembali pulang ke Amerika Serikat karena ketiga kakaknya tewas dalam invasi, dua kakak tertua nya tewas dalam invasi di pantai Omaha, Normandia dan satu lagi tewas dalam penyerangan melawan Jepang di Nugini. Oleh karena itu, General George C. Marshall selaku pemimpin militer tertinggi AS memerintahkan pada Capt. John Miller untuk mencari dan menjemput Prajurit tersebut. Akhirnya, Capt. John Miller membentuk sebuah tim kecil yang beranggotakan 8 orang, yakni Sergeant Mike Horvath, Private First Class (PFC) Reiben, Private Jackson, Private Mellish, Private Caparzo, Ahli Medis Wade, Upham (penerjemah). Dengan minimnya informasi tentang Ryan, tim “8” ini pun pergi ke Neuville. Namun, tim pun harus kehilangan Private Caparzo yang tertembak oleh sniper Jerman yang bersembunyi di menara sebuah gereja. Kemudian, tim melanjutkan perjalanan dan menemukan seorang perwira yang bernama James Frederick Ryan, yang ternyata salah orang. Dalam perjalanan pun tim diberi tahu untuk menuju Vierville, yang disebut – sebut titik pendaratan pasukan penerjun.
Beruntung, dalam pencarian tersebut tim bertemu dengan seorang prajurit sekelompok dengan Ryan dan ia mengatakan bahwa semua anggota penerjun terpencar, namun mereka memiliki rally point di Ramelle. Tanpa banyak waktu tim pun langsung melanjutkan perjalanan ke Ramelle. Saat perjalanan menuju Ramelle, tim melewati sebuah pertahanan radar yang tidak terpakai milik Jerman. Dalam penyerbuan itu, Irwin Wade, Anggota medis pun tertembak dan tewas.
Pada saat perjalanan menuju Ramelle, tim dihadang sebuah kendaraan taktis milik Jerman. Tim pun berhasil menghancurkan kendaraan tersebut dibantu dengan tim kecil lain yang di dalamnya tergabung PFC Ryan, prajurit yang dicari – cari tersebut. Kemudian Capt. Miller memberitahukan perihal maksud dari misinya, yaitu membawa PFC James Ryan pulang ke AS karena ketiga kakaknya tewas dalam perang. PFC Ryan awalnya menolak untuk pulang dan ingin melanjutkan perang di Ramelle, namun ketika mendengar perkataan Reiben bahwa sudah 2 orang tim nya (Caparzo dan Wade) tewas dalam pencarian dirinya, Ryan pun luluh. Namun, basis tempat pasukan Ryan adalah perbatasan wilayah dan pasukan Jerman akan datang menyerang. Pasukan Capt. John Miller pun ikut turut membantu dan melawan pasukan Jerman yang datang dengan persenjataan lengkapnya. Satu per satu anggota Tim Miller pun tewas dan ketika Tim Miller terdesak dan ingin menghancurkan jembatan yang menghubungkan dengan wilayah lain, muncul kembali prajurit Jerman yang dilepas oleh Capt. Miller pada saat penyerbuan di dekat Ramelle. Pada saat terluka parah, Capt. Miller pun menembaki Tank Tiger hingga muncul P-51 Tank Destroyer. Dan tim pun akhirnya memenangkan pertempuran tersebut.

Analisis Film
“Saving Private Ryan”

Menurut analisis kelompok kami mengenai film ini menceritakan bahwa seorang pemimpin rela berkorban untuk para prajuritnya di medan perang, bahkan sampai mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan Ryan misi utama kelompok tersebut, hal ini dapat dilihat dari pemimpin prajurit yang di perankan oleh Tom hank sebagai Kapten Miller.
Jika dikaitan dengan teori leadership sebelumnya dapat dijelaskan sebagai berikut
1.      Kapten miller memiliki gaya leadership teori Y karena sebagi pemimpin ia percaya bahwa prajuritnya adalah orang yang kompeten dibidangnya dan tak perlu diawasi dan diancam secara ketat karena masing-masing mereka memiliki pengendalian serta pengarahan diri untuk bekerja sesuai tujuan tim yaitu mencari Ryan.
2.      Dari Teori sistem 4 rensis likert Kapten Miller memiliki sifat Parsitipative, hal ini tampak pada dipencarnya 8 orang menjadi 2 tim dan komunikasi mereka antara tim tidak terputus dan segala bentuk keputusan dikomunikasikan bersama.
3.      Dari teori leadership pattern dari tannebaum dan scmidct, pemimpin memberikan keputusan yang tentatif dan keputusan masih dapat diubah karena sebagai pemimpin perang ia harus segera mengambil keputusan dan keputusan itu dapat berubah apabila keputusan tersebut tidak memungkinkan untuk diambil atau bisa mengancam nyawa anggota tim lainnya.
4.      Dari teori modern choice approach to particiption, konsep decision tree of leadership dari vroom dan yeton adalah gaya leadership CII (consultative) adalah membagi permasalahannya secara berkelompok dan setelah itu membuat keputusan yang unilateral.
5.      Dengan teori kepemimpinan dari konsep contigency theory of leadership dari fiedler, karena Kapten Miller adalah orang yang kompeten dan memiliki intelegensi yang tinggi, ia dapat memformulasikan rencana-rencana serangan perang dan mengambil keputusan dengan tindakan-tindakan yang strategis dan efektif.
6.      Dengan teori kepemimpinan path goal theory, kapten miller mengarahkan tentang apa yang harus dilakukan oleh pasukannya dan membuat pertahanan diri untuk serangan dari para tentara Jerman dan memperjelas perannya sebagai pemimpin pasukan.

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Followers


Recent Comments