Psikologi Transpersonal "psikoterapi"



Psikologi Transpersonal merupakan aliran baru dalam Psikologi. Psiklogi Transpersonal mendeklarasikan diri sebagai Madzhab Ke Empat Psikologi.
Konsep utama manusia menurut Psikologi Transpersonal, bahwa manusia tidak hanya mempunyai kesadaran psiko-fisis, psko-kognitif atau psikohumanistik, namun juga manusia mempunyai kesadaran yang terdalam dan tinggi sifatnya.
 Sedangkan metode psikologi transpersonal, oleh karena berbeda sama sekali dengan metode pada aliran psikologi yang sudah kita kenal selama ini. Metode itu antara lain Zen, semedi, Psikosintesis, Yoga, sufisme, dan Budisme, Zen

Pegertian Psikologi Transpersonal
Noesjirwan (2000) mendefinisikan Psikologi Transpersonal diartikan sebagai suatu studi terhadap potensi tertinggi umat manusia dan dengan pengakuan, pemahaman dan perealisasian keadaan-keadaan kesadaran yang mempersatukan antara spiritual dan transenden.
Sutich (dalam Noesjirwan, 2000) mengartikan psikologi transpersonal adalah nama yang diberikan kepada kekuatan yang baru timbul dalam bidang psikologi, dibentuk oleh sejumlah psikolog, ahli-ahli pria dan wanita dari bidang lain yang mempunyai perhatian terhadap kemampuan-kemampuan dan kesanggupan kesanggupan tertinggi manusia yang selama ini tidak dipelajari secara sistematis oleh psikologi perilaku atau teori-teori psikoanalisis yang klasik maupun oleh psikologi humanistik. Psikologi transpersonal secara khusus memberikan perhatian kepada studi ilmiah yang empiris dan kepada implementasi yang bertanggung jawab dari penemuan-penemuan yang relevan bagi pengaktualisasian diri, transendentasi diri, kesadaran kosmis, fenomena-fenomena transendental yang terjadi pada (atau dialami oleh) seseorang atau sekelompok orang
Vaughan (dalam Clark, 2004) berpendapat bahwa psikoterapi transpersonal berasal dari upaya terbuka untuk memfasilitasi pertumbuhan manusia dan perluasan kesadaran yang melewati keterbatasan dari kebanyakan model Barat berkaitan dengan kesehatan mental.
Pandangan Pskologi Transpersonal tentang Manusia
Obyek psikologi pada garis besarnya hanya seputar psikofisik manusia, psikokognitif dan psikohumanistik manusia. Kecenderungan penggalian terhadap dimensi transpersonal dari pribadi yang “terdalam” dalam diri manusia kurang atau bahkan tidak mendapat porsi dalam kajian psikologi pada umumnya. Golemen ( 2000) decade tahun 80- an mengenal secara popular istilah EQ (Emotional Question). Dan pada decade 2000 muncul istilah SQ (spiritual Question) yang dikenalkan oleh Ramachandran dan Ian Marshal (Agustian, 2003). Maka psikologi transpersonal sebenarnya ingin melihat potensi manusia secara utuh, menyeluruh dan menggali potensi manusia yang terdalam, salah satunya adalah Spiritual Question (SQ). Penggalian dan pengembangan manusia secara utuh sebagai pribadi, dalam segala dimensi dan kompleksitasnya. Jangan hanya pertumbuhan sebagai realisasi yang terfokus pada yang simpel tentang aspek fisik/emosi atau intelektual dari pribadi dengan meninggalkan lebih banyak alam ke-dalam-an yang tak tergali, dan karenanya tak terealisasikan. Gambaran sebuah pandangan multi dimensi dari kemanusiaan, sebagai pandangan manusia menurut psikologi transpersonal :
1. Fisik
2. Emosi
3. Intelektual
4. Integritas Personal
 5. Intuisi
6. Psikis-spiritual
7. Mistik
8. Integritas Transpersonal
Keterangan :
-          1,2 dan 3 mewakili kekuatan mental dari manusia
-          4 mewakili integrasi dari 1,2, dan 3 dalam proses fungsi harmonisasi dari tingkat pribadi .
-          5 mewakili dimensi instuisi, yang samar-samar, pengalaman cepat dari persepsi trans-sensasi, mulai datang ke kesadaran ,
-          6  mewakili dimensi psikis-spiritual, sebagai pengalaman individu yang jelas tentang dirinya. Yang melebihi kesadaran sensasi, dan secara serempak merealisasikan integrasi dengan lapangan energi yang lebih luas, seperti kemanusiaan.
-          7 mewakili cara pribadi merasakan pengalaman yang tertinggi, penyatuan mistik, pencerahan diri melebihi dan bergabung dengan semuanya pada tingkat tujuh yang disebutkan ada tingkat yang lebih jauh menyatukan pribadi dari segala dimensi yang dialami secara serempak.
-          Melewati ketujuh tingkat atau lapisan yang disebutkan itu, dikatakatannya ada lagi tingkat pengembangan potensial dimana semua tingkat atau lapis dihayati secara simultan, maka terjadilah pengintregasian antara yang personal dengan yang transpersonal
Dengan demikian spektrum / dimensi komponen kesadaran manusia tidak terbatas hanya psiko-fisik, psiko-kognitif dan psikohumanis, namun ada dimensi yang lebih dalam dari sekedar itu semua, yaitu kesadaran batin, dimensi mistis manusia dan atau lebih terkenalnya sebagai dimensi spiritual kesadaran manusia.
Obyek Kajian Psikologi Transpersonal
Obyek kajian psikologi transpersonal berbeda sekali dengan obyek kajian psikologi humanistik, psikologi behaviorisme dan psikoanalisis. Psikoanalisis obyek kajiannya adalah psikofisik manusia. Psikologi Behavioristik (Badri, 2000) hanya mengakui fenomena psikis manusia hanya yang empiristik saja sifatnya. Psikologi Humanistik kadang terjebak pada kerja-kerja humanistik-kognitif, belum mengungkap potensi terdalam manusia.
DISKRIPSI TINGKAT KESADARAN MANUSIA
FENOMENA
DATA
KEBENARAN
PROSES PENEMUAN
TINGKAT KESADARAN
BIDANG FILSAFAT
ALIRAN PSIKOLOGI
Sensoris
Sensual
Empiris -fakta (indera)
Eksperimental Empiris
Kesadaran
Ontologi
Psikoanalisis
Behaviorisme
Rasional
Logis
Logik
Verifikasi-logis (otak)
Kesadaran
Rasional
Epistimologi
Psikologi Kognitif
Moral
Baik-buruk
Etik
Adat-Mores Commonsense
Kesadaran Etik
Aksiologi
Psikologi Humanisme
Meta Fisis
Traspersonal/ Transrasional
Transensden (Transpersonal)
Meditasi,Yoga ESP-instuisi (Hati)
Kesadaran Spiritual 

Psikologi Transpersonal

Noesjirwan (2000) menyebutkan obyek psikologi transpersonal sedikitnya memuat antara lain sebagai berikut : 
1. Keadaan –keadaan kesadaran
 2. Potensi-potensi tertinggi atau terakhir
3. Melewati ego atau pribadi ( trans-ego)
 4. Transendensi dan
5. Spiritual
Pandangan Psikologi Transpersonal dan Pengaruhnya pada Psikoterapi
Carl Jung, yang dapat dipanggil sebagai bapak psikologi transpersonal, membuat kerangka kerja dari pribadi yang terbatas dan dikenalkan dalam lapangan psikologi tentang konsep archetype dan ketaksadaran kolektif, yang merupakan wilayah pembicaraan, yang menunjuk pada dunia transpersonal. Dimensi transpersonal ini, menunjuk pada pengalaman manusia yang merupakan realitas progresif dari kesatuan yang esensial dari kehidupan.
Kenyataan sekarang yang merupakan pengaruh baik langsung maupun tak langsung terhadap kehadiran psikologi transpersonal pada umumnya maupun pandangan McWares pada khususnya adalah semakin banyaknya tema-tema yang dikaji dalam psikologi yang khas manusiawi dan spiritualis sifatnya adalah cinta, religiusitas, nilai yang lebih tinggi yang membimbing manusia menjalani hidup, hati nurani, makna hidup, pengalaman transenden, dan kesehatan psikologis yang berdasarkan pada nilai-nilai spiritual.

SUMBER :
          Mujidin. 2005. Garis Besar Psikologi Transpersoal: Pandangan Tentang Manusia da Metode Peggalian Transpersonal serta Aplikasinya Dalam Dunia Pendidikan. Indonesian Psychological Journal,  2 (1): 54- 64. 
  Prabowo, Hendro. 2008. PENDEKATAN INTEGRAL DALAM PSIKOTERAPI TRANSPERSONAL.  Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma, Jakarta. 16 (1): 35-45.

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Followers


Recent Comments